Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Shell Segera Lego Aset Senilai 15 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 15/01/2014, 06:31 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber Reuters

LONDON, KOMPAS.com - Royal Dutch Shell berencana menjual aset senilai 15 miliar dollar AS, setara Rp 180 triliun, dalam dua tahun ke depan. Aset yang dilego termasuk beberapa ladang minyak di North Sea.

Informasi tersebut dikutip oleh beragam media, Selasa (14/1/2014), disebut sebagai bagian dari peluasan pedoman divestasi yang diagendakan tahun ini. Shell baru dua pekan mengganti CEO, saat ini dijabat Ben van Beurden.

Financial Times melaporkan bahwa Shell akan menjual beberapa ladang minyak mereka, demikian pula sejumlah instalasi penyulingan dan beberapa proyek lain. Perusahaan minyak terbesar ketiga dunia ini menolak mengomentari laporan tersebut.

Shell dan kolega mereka di industri perminyakan menghadapi peningkatan tekanan investor yang menuntut penghematan seiring anjloknya harga minyak dunia. Perusahaan Inggris-Belanda ini mengatakan pada Oktober 2013 bahwa mereka akan signifikan menambah porsi divestasi pada 2014 dan 2015.

Divestasi tersebut bertujuan memupuk aliran masuk uang tunai. Kebutuhan tersebut terkait dengan modal belanja pada 2013 yang tercatat mencapai 45 miliar dollar AS atau setara Rp 540 triliun.

Para analis dan bankir memperkirakan aset Shell yang bakal masuk daftar lego antara lain adalah blok minyak Shell di Nigeria dan 23,1 persen saham Shell di grup usaha Australia Woodside Petrolelum. Nilai aset ini diperkirakan mencapai 6 miliar dollar AS atau setara Rp 72 triliun menurut harga buku hari ini.

"Tidak akan mengejutkan saya kalau Shell akan menjual beberapa aset mereka di North Sea," kata analis dari Santander, Jason Kenney. "Di North Sea, 80 persen (nilai) produksinya hanya setara dengan 20 persen aset dasar mereka, hanya bagian perusahaan yang sangat kecil."

Sejak Van Beurden mulai bekerja dengan CEO yang dia gantikan, Peter Voser, pada kuartal keempat 2013, perusahaan ini telah membatalkan rencana pembangunan instalasi gas to liquid (GTL) di Amerika Serikat.

Kenney berharap Shell di bawah kepemimpinan Van Beurden akan lebih fokus pada disiplin modal, penghasilan yang lebih baik, dan penjualan aset periferal. Van Beurden dijadwalkan bertemu para investor pada 30 Januari 2014 untuk melaporkan kinerja kuartal keempat 2013 perusahaan dan pada 13 Maret 2014 yang merupakan agenda pertemuan investor.

Saham Shell turun 0,9 persen dalam perdagangan Selasa siang. Harganya sudah berada di bawah rata-rata kinerja saham bluechip di Inggris yang mencatatkan kenaikan 0,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com