Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terkena Aksi Ambil Untung, IHSG Ditutup Melemah 29,1 Poin

Kompas.com - 16/01/2014, 16:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Kamis (16/1/2014) ditutup melemah 29,1 poin atau 0,65 persen di posisi 4.412,48.

Melemahnya IHSG pada hari ini lantaran pemodal banyak yang melakukan ambil untung (profit taking) setelah pada hari sebelumnya indeks menunjukkan keperkasaannya. Di sisi lain, sentimen positif sebenarnya masih menyelimuti bursa terkait dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global.

Sebenarnya, IHSG sempat menguat di sesi pembukaan. Akan tetapi, hal itu tak bertahan lama ketika indeks melorot ke zona merah.

Perdagangan relatif bergairah pada hari ini, di mana volume perdagangan mencapai 5,7 miliar lot saham, dengan nilai mencapai Rp 5,12 triliun. Sementara itu, dari 10 indeks sektoral, hanya ada dua yang menguat, yaitu agribisnis dan pertambangan, masing-masing  0,84 persen dan 0,02 persen.

Sebenarnya, terdapat 124 saham yang diperdagangkan menguat. Namun, hal itu tak mampu menopang penguatan indeks. Adapun saham yang melemah sebanyak 151 saham dan 88 saham diperdagangkan stagnan.

Saham-saham yang menjadi top losers hari ini adalah CNTX (-19,87 persen), TBMS (-6,25 persen), SMGR (-3,03 persen), BBRI (-4,42 persen), INTP (-1,48 persen) dan SRTG (-6,25 persen).

Adapun saham-saham yang menjadi top gainers adalah GGRM (1,76 persen), BSWD (22,64 persen), UNTR (0,92 persen), SMAR (2,56 persen), ASMI (50 persen) dan AALI (0,60 persen).

Nilai tukar rupiah hari ini sedikit melemah 0,33 persen menjadi Rp 12.117 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com