Dollar AS tergelincir versus yen setelah data pemerintah menunjukkan inflasi indeks harga konsumen (CPI) AS masih tetap berada di bawah target 2 persen dari The Federal Reserve. Mengutip tim riset Monex Investindo Futures, data tersebut mendukung rencana The Fed mempertahankan suku bunga pada rekor terendah.
Indeks harga konsumen tumbuh 0,3 persen pada Desember 2013. Sedangkan inflasi inti CPI hanya naik tipis 0,1 persen akibat rekor penurunan pada harga komoditas medis. Pada perdagangan sebelumnya, positifnya rilis data AS berupa kenaikan NY empire state manufacturing index dan MBA mortgage application serta laporan Beige Book The Fed menambah sentimen positif bagi dollar AS dan tentu saja membuat rupiah kembali terkapar.
Di sisi lain, laju yen masih melemah. Begitu pula poundsterling dan euro yang sedikit melemah dengan adanya rilis kenaikan inflasi Jerman dan penurunan neraca perdagangan Italia, memperkuat nilai tukar dollar AS. Laju Rupiah berada di bawah support Rp 12.095 per dollar AS. Riset Trust Securities memerkirakan rupiah berada di rentang Rp 12.128-12.095 per dollar AS dalam kurs tengah Bank Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.