Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Usaha Merpati Didirikan Pekan Depan

Kompas.com - 17/01/2014, 15:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengatakan pembentukan anak perusahaan PT Merpati Nusantara Airlines setidaknya paling lambat awal minggu depan.

Hal ini dilakukan karena Menko Perekonomian Hatta Rajasa telah menyerahkan perkara Merpati ke Kementerian BUMN. "Tunggu hari Senin lah. Pak Menko kan sudah jelas garisnya jangan dibubarkan. Bagaimana agar jangan dibubarkan itu diserahkan ke Kementerian BUMN untuk memutuskan," kata Dahlan di kantornya, Jumat (17/1/2014).

Lebih lanjut Dahlan menjelaskan pihaknya telah memiliki solusi pemecahan masakah Merpati, yakni pembentukan dua anak usaha Merpati. Keduanya adalah PT Merpati Maintenance Facility (MMF) dan Merpati Training Services (MTS) yang akan diserahkan ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).

"Setelah itu PPA diminta mencari mitra KSO (Kerja Sama Operasi) untuk mengelola MMF dan MTS dalam tiga bulan. Sudah ada 15 investor berminat menjadi mitra PPA mengelola dua anak usaha itu," ujarnya.

Meskipun demikian, Dahlan mengakui upaya-upaya tersebut masih belum cukup dalam melakukan restrukturisasi atas utang Merpayi, yang mencapai sekitar Rp 5,6 triliun. Oleh karenanya, Dahlan mengatakan Merpati harus membentuk anak usaha yang juga dikelola bersama investor.

"Dua anak perusahaan ini baru, bergerak di bidang penerbangan. Benar-benar baru. Seperti bayi yang baru lahir lah. Dia tidak ikut-ikut dosa bapaknya," kata Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com