Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Sebut Pemprov DKI Jakarta Paling Realistis soal BBM Bersubsidi

Kompas.com - 21/01/2014, 16:52 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mampu melihat dengan realistis permasalahan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"DKI berani katakan tidak ada subsidi BBM, itu suatu keberanian. Mereka realistis," ungkap Suryo ditemui di sela-sela Indonesia Investor Forum 3, Jakarta, Selasa (21/1/2014).

Tak hanya itu, Suryo pun tidak berkeberatan jika kendaraan mewah di Jakarta dikenai pajak lebih tinggi. Ia pun mendukung jika nantinya pajak tersebut dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur seperti jalan raya.

Lebih lanjut ia mengatakan, memasuki pasar bebas ASEAN 2015, kendala yang masih dihadapi pengusaha adalah beban logistik yang tinggi. Masalah klasik ini, menurutnya, lantaran pemerintah pusat tidak berani mengambil kebijakan terkait BBM bersubsidi. Ia pun berharap pemerintahan selanjutnya bisa lebih berani.

"Tadi Pak Hatta bilang investasi (2014) meningkat. Alasannya apa? Padahal birokrasi, infrastruktur (masih) dipertanyakan," imbuhnya.

Suryo, sebagai pelaku usaha, mengaku khawatir Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar, dengan kebutuhan yang melimpah, hanya akan dijadikan pasar. Maka dari itu, sambung dia, investasi untuk memenuhi konsumsi dalam negeri juga harus didorong, begitu juga dengan perbaikan infrastrukturnya. "Kalau tidak, ya larinya ke impor," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com