Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Meningkat, Harga Lobster Capai Rp 1 Juta Per Kg

Kompas.com - 28/01/2014, 10:16 WIB

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Dalam seminggu ini harga berbagai jenis udang dan ikan laut di Pangandaran dan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya naik dua hingga tiga kali lipat.

Komoditas laut yang naik tajam itu adalah ikan bawal putih, ikan tenggiri dan udang lobster. Seperti udang lobster mutiara super ukuran 5 ons per ekor yang seminggu lalu masih Rp 500.000 per kg naik jadi Rp 1 juta per kg.

"Dua hari ini harga ikan naik sampai dua kali lipat hampir untuk semua jenis. Ini merupakan kenaikan tertinggi selama setahun terakhir," ujar Ketua KUD Minasari Pangandaran, Jeje Wiradinata, kepada Tribun, Senin (27/1/2014).

Hal senada juga dikatakan Ketua Koperasi Nelayan Pantai Cipatujah, Ujang Dian. Menurut Ujang kenaikan harga kedua hasil laut tersebut dipicu oleh permintaan yang meningkat menjelang Imlek yang jatuh pada Jumat (31/1/2014) nanti.

Saat ini harga ikan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI ) Pantai Timur Pangandaran yang dikelola KUD Minasari, secara rinci menurut Jeje, rata-rata naik dua kali lipat. Selain udang lobster mutiara super yang kini Rp 1 juta per kg, udang lobster ukuran 3 ons per ekor pun naik dari Rp 350.00 per kg jadi Rp 700.000 per kg. Sementara di Tasikmalaya, lobster mutiara dari Rp 450.000 per kg kini jadi Rp 900.000 per kg.

Namun begitu, saat ini nelayan tidak bisa melaut secara optimal akibat mulai masiknya musim angin barat yang menimbulkan gelombang besar di Samudera Hindia itu. Menurut Ujang, sekali melaut nelayan hanya mempunyai satu kali gelar jaring panjang, karena harus berpacu dengan gelombang tinggi. "Jadi hanya sekali gelar jaring saja, sehingga hasil tangkapannya pun tidak maksimal. Berbaur dengan ikan lainnya," ujar Ujang di Pantai Cipatujah.

Hanya saja, tambah Ujang, hasil tangkapan lobster mutiara ini juga malah lebih kecil ketimbang bawal putih. Penangkapan lobster membutuhkan ketenangan dan perencanaan yang memakan waktu, ketimbang menangkap ikan lainnya. Apalagi saat gelombang laut tidak bersahabat.

Hal serupa diungkapkan Jeje. Menurut pria itu, sebenarnya berbagai jenis ikan dan udang saat ini di Pangandaran lagi sepi. "Kalau ada nelayan berhasil menangkap ikan saat melaut, jumlahnya tidak sampai kuintalan, tapi baru kiloan. Begitu juga dengan ikan bawal atau udang lobster, hasil tangkapannya hanya dalam jumlah ekor. Tapi karena harga lagi bagus, tetap ada saja nelayan yang nekat melaut meski cuaca kurang mendukung.," jelasnya.

Menurut Jeje, nelayan yang dapat seekor atau dua ekor lobster atau ikan bawal putih beruntung, karena harganya bisa ratusan ribu rupiah bahkan jutaan rupiah. "Selama musim paceklik dan cuaca buruk sekarang ini dari 3.000 KK nelayan di Pangandaran, ada sekitar 25 persen yang masih tetap melaut," ujarnya.

Ditambahkan Jeje, saat ini kebetulan juga musim rajungan, sehingga setiap hari ada sekitar 3 sampai 4 kuintal rajungan yang didaratkan dan dan dilelang di TPI Pangandaran. Rajungan yang semula hanya Rp 25.000 sampai Rp 30.000 per kg kini naik jadi Rp 50.000 per kg. (TRIBUN JABAR/sta/stf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com