Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/02/2014, 14:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah memastikan masyarakat yang tinggal di daerah terpencil di wilayah timur Indonesia tetap dapat terlayani angkutan udara, meski PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) stop beroperasi untuk sementara waktu.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti mengatakan hal itu lantaran Kemenhub telah menawarkan 19 rute yang tadinya hanya diterbangi Merpati ke operator maskapai lain.

"Untuk pelayanan masyarakat, kita tetap harus menawarkan kepada siapa yang berminat terbang ke sana. Karena kalau Merpati stop, masyarakat di sana pasti berteriak karena perekonomian terganggu," kata dia di Jakarta, Sabtu (8/2/2014).

Keputusan Kemenhub ini menyusul dibekukannya air operator certificate (AOC) untuk sementara waktu. Nantinya, anak usaha Merpati yang bakal dibentuk bisa mengajukan AOC baru, atau menghidupkan atau merevisi lagi AOC Merpati yang dibekukan.

Ia memastikan anak usaha Merpati tetap dapat menerbangi 19 rute yang telah ditawarkan ke operator lain tersebut. Sayangnya, Herry belum menjelaskan maskapai mana saja yang berminat menerbangi 19 rute Merpati.

"Kita memang memperhatikan timur. Tapi Merpati yang tinggal pesawat kecil, tidak mampu dengan kondisi sekarang ini. Garuda pun turun ke sana (timur), karena ada market," jelas Herry.

Garuda Indonesia sejauh ini belum mengambil rute Merpati. Namun, pesawat ATR Garuda saat ini sudah memiliki rute sendiri sebagai feeder. Herry mencontohkan, beberapa maskapai yang siap mengambil rute Merpati adalah Express Air, Avia Star, dan Garuda Indonesia.

"Rute perintis kita tawarkan juga dan sudah mulai banyak maskapai yang kecil-kecil sudah mulai melayani tender perintis. Sudah ditawarkan dan mereka ajukan. Kita kasih izin siapa pun, bebas enggak ada syarat-syarat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com