"Sebagian besar pengusaha dan investor sudah berasumsi Gubernur Joko Widodo akan menjadi presiden. Bahkan banyak investor sudah memprediksi penguatan rupiah dan IHSG berdasarkan asumsi Jokowi menjadi presiden di bulan Oktober," kata Fauzi di Jakarta, Selasa (11/2/2014).
Namun demikian, Fauzi mengungkapkan pertanyaan yang harus dipikirkan jawabannya adalah bagaimana jika asumsi para investor dan pengusaha tersebut salah. Karena hingga saat ini Jokowi belum dideklarasikan pencalonannya sebagai calon presiden.
"Pada dasarnya investor itu suka elektabilitas. Selama calon presiden bisa diprediksi kebijakan ekonominya, maka investor bisa memberi keputusan," ujar Fauzi.
Seperti diketahui, Jokowi menjadi kandidat calon presiden yang sangat populer di kalangan masyarakat menjelang pemilu. Namun demikian, mantan walikota Surakarta ini belum secara resmi mendeklarasikan atau dideklarasikan sebagai calon presiden.
Beberapa analis di luar negeri pun memperkirakan apabila Jokowi memenangkan pemilu presiden tahun ini, maka nilai tukar rupiah dan IHSG akan mengalami penguatan. Fauzi memprediksi bila kondisi ini terjadi, maka IHSG dapat menembus angka 5.200 dan nilai tukar rupiah mencapai Rp 11.400 per dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.