Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Rusak, Dana Perbaikan Bisa Capai Rp 10 Triliun

Kompas.com - 12/02/2014, 07:51 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Rusaknya infrastruktur jalan paska hujan dan banjir yang terjadi di berbagai daerah menghambat perekonomian dan aktivitas warga. Kementerian Pekerjaan Umum pun diminta untuk segera turun tangan.

Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Laurens Bahang Dama mengatakan, bencana di berbagai wilayah tanah air di awal tahun ini lebih parah di banding sebelumnya. Ia pun berharap dana cadangan yang dianggarkan sebesar Rp 4 triliun, bisa ditambajh menjadi Rp 10 triliun akibat dampak kerusakan.

"Kita harapkan sekarang ke depan karena bencana nasional, maka cadangan bencana nasional dinaikkan, tidak bisa lagi Rp 4 triliun, paling tidak kalau bisa sampai Rp 10 triliun," kata dia ditemui di Senayan, Jakarta, Selasa (11/2/2014).

Dana cadangan ini, jelas Laurens, ada pada pos Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana tersebut kemudian akan dialokasikan ke kementerian/lembaga yang berwenang melakukan rehabilitasi paska bencana.

Kementerian PU dalam hal ini bertanggungjawab melakukan perbaikan infrastruktur yang rusak. Adapun anggaran dana cadangan sebesar Rp 4 triliun sedianya sudah dianggarkan dalam APBN 2014.

Namun, Laurens menambahkan, dana tersebut mungkin sekali membengkak lantaran parahnya kerusakan infrastruktur kali ini. Ia memaparkan, untuk jalur Pantura saja, dampak kerusakannya atau kerugiannya akibat banjir sekitar Rp 400 miliar. "Itu baru Pantura, belum jalur selatan. Dan wilayah lainnya," kata Laurens.

Di luar Pantura, Laurens menambahkan, kerusakan infrastruktur terpara juga terlihat di Manado.

Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto mengatakan, untuk sementara waktu ini perbaikan jalan di jalur Pantura memang baru bersifat sementara. Namun, pihaknya menargetkan Maret 2014 pengerjaan perbaikan permanen sudah bisa dimulai setelah musim hujan berlalu.

"Kalau kita biarkan sampai kering tidak lakukan apa-apa, makin lama, (lobang) makin dalam, membahayakan lalulintas. Pada bulan ini terus kita perbaiki. Kalau ada lubang kita masukkan batu-batu pasir," kata Djoko.

"Pada saat musim sudah kering kegiatan di lapangan bisa langsung kita lakukan. Sehingga awal Maret hujan sudah berhenti langsung kita kerjakan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com