Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2014, 09:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tertarik berinvestasi di surat berharga syariah negara khusus investor ritel alias sukuk ritel (sukri)? Mulai hari ini (14/2/2014), pemerintah resmi menawarkan instrumen bertajuk SR 006 ini. Masa penawaran akan berlangsung dua pekan hingga 28 Februari 2014.

Pemerintah kemungkinan membidik Rp 15 triliun-Rp 20 triliun dari penjualan SR 006. Imbalan atau kupon yang ditawarkan lumayan, lo, sebesar 8,75 persen per tahun.

Nah, jika ingin berinvestasi SR 006, Anda bisa mendatangi salah satu dari 28 agen penjual yang telah ditunjuk pemerintah. Beberapa bank penjual SR006 antara lain adalah The Hong Kong and Shanghai Corp. Ltd (HSBC), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Central Asia (BCA).

Untuk berinvestasi di instrumen investasi ini, investor harus merogoh kocek minimal Rp 5 juta dan  berlaku kelipatannya untuk pembelian di atasnya. Adapun batas maksimal pembelian sukri adalah Rp 5 miliar per investor.

Para agen penjual sudah menyiapkan sejumlah rencana agar bisa mencapai target yang dipatok pemerintah. Tengok saja Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI). Sekretaris Perusahaan BBRI, Muhammad Ali,  menyebutkan, pihaknya menargetkan penjualan SR 006 sesuai jatah dari pemerintah.

Sayang, ia belum mengungkapkan target tahun ini. Ia hanya menyatakan bahwa tahun lalu BBRI mampu menjual SR005 sebesar Rp 800 miliar atau sesuai target.

Demi menggaet investor, menurut Ali, BRI akan melakukan sosialisasi ke beberapa daerah yang potensial. Namun, ia enggan merinci daerah  yang dibidik.

Bank memang pantas mengejar target penjualan sukuk ritel ini. Sebab, dari penjualan produk ini, bank akan mendapatkan komisi serta pendapatan yang bersumber dari pendapatan nonbunga lainnya (fee based income).

Ali menambahkan, selain komisi dari jasa agen penjualan di pasar perdana,  "Kami juga bisa menawarkannya bagi existing nasabah BBRI," ujarnya.

BCA juga sudah siap-siap mengincar berkah serupa. Senior Manager BBCA, Tahir Saifudin, menyatakan, sama seperti perbankan lainnya, penjualan sukuk ritel ini bisa mempertebal pendapatan BCA. Selain itu, perusahaan ini juga mendapatkan komisi dari Kementerian Keuangan sebagai agen penjual.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com