Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2014, 17:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
- PT Dirgantara Indonesia (Persero), pada tahun ini dan ke depan akan memfokuskan bisnis pada kebutuhan industri alut sista dan pesawat komersial. Direktur Komersial dan Restrukturisasi PT DI, Budiman Saleh mengatakan, untuk pesawat terbang PT DI akan bermain di kelas baling-baling (turbo prop/propeller) dimana menjadi daya saingnya.

Salah satu yang berminat menjajal propeller seri N219 adalah PT Lion Mentari Airlines. Meski belum meneken MoU, Budiman membenarkan bahwa maskapai milik Rusdi Kirana tersebut membahas pemesanan 50 unit pesawat firm, dan 50 unit option.

"Rusdi Kirana, dia itu punya buying power tinggi. Saat dia beli pesawat dia punya hak untuk memilih engine apa yang dipakai, radio apa, dan lain sebagainya," terang Budiman, di Bandung, Jumat (14/2/2014).

Budiman mengatakan, PT DI pun menyambut baik rencana kerjasama dengan pihak Lion. Alasan utamanya, kata dia, PTDI juga akan lebih efisien dalam merakit pesawat. Sebagai contoh, karena Lion memesan engine dalam jumlah banyak, maka PTDI juga mungkin menggunakan engine yang sama dengan yang digunakan Lion. Dengan strategi ini, maka biaya produksi bisa lebih efisien.

"Dengan demikian buying power ke N219 pun lebih hemat. Target harga jual N219 bisa lebih rendah," kata Budiman.

Ia menambahkan, PT DI merencanakan N219 bisa menggelinding (rollout) pada pertengahan 2015. "Tapi sekarang kita berjuang bagaimana kesiapan pemerintah sebagai penyandang dana agar sejalan dengan business plan PTDI. Kalau untuk yang tidak ada cashout, seperti design enginering, kita tetap bisa jalan," ujarnya.

Budiman memastikan, setelah rollout, kemudian flight test, proses sertifikasi kelaikan terbang pun tak membutuhkan waktu lama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com