Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/02/2014, 12:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) telah menyatakan,  bitcoin dan mata uang virtual lainnya bukan merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia. CEO Bitcoin Indonesia Oscar Dharmawan menyatakan ini bisa diartikan bitcoin adalah komoditas layaknya emas karena tak diakui sebagai alat pembayaran.

"BI menganggap bitcoin bukan alat pembayaran yang sah. Bitcoin ini sebagai komoditas seperti emas," kata Oscar di Jakarta, Sabtu (15/2/2014).

Lebih lanjut, Oscar mengungkapkan bila memperhatikan beberapa undang-undang yang berlaku, seperti misalnya Undang-undang No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, dikatakan bahwa rupiah merupakan alat pembayaran yang sah. Dengan demikian, kata dia, bitcoin dapat dikategorikan sebagai emas.

"Mata uang dollar AS dan emas bukan merupakan alat pembayaran yang sah di Indonesia. Karena ini (bitcoin) bukan golongan mata uang tapi komoditas, maka menurut kami peredarannya tidak diatur BI," ujar dia.

Oscar menjelaskan, pada dasarnya konsep bitcoin serupa dengan emas. Sumber bitcoin sama dengan sumber emas, yakni dari tambang. Operator bitcoin disebut miner alias penambang. Di samping itu, baik emas maupun bitcoin pun jumlahnya terbatas.

"Transaksi bitcoin dan emas semakin kecil satuannya di pasar. Saat ini orang bisa membeli bitcoin dengan pecahan 0,01 BTC (satuan bitcoin). Nilai investasinya juga cenderung naik berdasarkan prinsip supply dan demand," jelas Oscar.

Selain itu, lanjut Oscar, penggunaan bitcoin juga serupa dengan emas, yaitu dengan trading maupun investasi. Jenis transaksinya pun tak dapat digantikan (irreversible). "Dalam bertransaksi dengan bitcoin juga seperti emas, ada marketplace-nya tersendiri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Dollar AS Menguat, Perusahaan Berorientasi Ekspor Merasa Diuntungkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com