Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2013, Laba Bersih CIMB Niaga Hanya Tumbuh 1 Persen

Kompas.com - 18/02/2014, 18:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2013 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi industri perbankan di Indonesia, termasuk bagi PT CIMB Niaga Tbk. Hingga akhir tahun lalu, perseroan hanya mampu mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,3 triliun atau tumbuh 1 persen dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 4,23 triliun.

Direktur Keuangan CIMB Niaga, Wan Razly mengungkapkan, raihan laba bersih perseroan didukung oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 4 persen menjadi Rp 10,2 triliun dan pertumbuhan pendapatan non bunga sebesar 8 persen.

"Sesuai strategi, kami memperlambat kredit dengan menerapkan prinsip kehati-hatian," ujar Razly dalam paparan kinerja CIMB Niaga di Jakarta, Selasa (18/2/2014).

Penyaluran kredit perseroan sepanjang 2013 hanya tumbuh 8 persen menjadi Rp 156,9 triliun. Pertumbuhan ini jauh di bawah pertumbuhan kredit rata-rata industri perbankan. Wan Razly mengklaim, perlambatan penyaluran kredit sesuai dengan himbauan Bank Indonesia (BI) agar perbankan menahan laju kredit di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.

Pertumbuhan kredit didukung oleh sektor konsumer berkontribusi paling besar mencapai Rp 47,8 triliun. Sementara itu, perseroan menahan laju kredit korporasi sebesar satu persen menjadi Rp 43,92 triliun.

Kredit komersial tumbuh 13 persen menjadi Rp 34,92 triliun. Selain itu, kredit juga ditopang oleh sektor mikro, kecil dan menengah (SMME) yang tumbuh 13 persen menjadi Rp 31,06 triliun pada 2013.

Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga sesuai dengan pertumbuhan kredit perseroan, yaitu sebesar 8 persen. Per akhir 2013, DPK tercatat Rp 163,7 triliun.

Perseroan berupaya mempertahankan pertumbuhan dana murah, yaitu sebesar 10 persen menjadi Rp 72,03 triliun. Aset CIMB Niaga per Desember 2013 tercatat tumbuh 11 persen menjadi Rp 163,7 triliun. (Dea Chadiza Syafina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com