Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto pun menyatakan, jika pemerintah tidak mendapatkan harga yang menarik, pembangunan waduk yang diharapkan bisa mengurangi debit air di kawasan hulu Sungai CIliwung itu pun terancam gagal.
"Kalau memang mahal sekali, kalau pemerintah enggak ada anggaran, ya tidak bisa dibangun," kata Djoko, di Jakarta, Senin (24/2/2014).
Meskipun begitu, ia memastikan saat ini pemerintah berupaya melakukan negosiasi dengan pemerintah daerah dan warga. Bagi Djoko, kalaupun waduk tersebut tidak terealisasi, masih ada langkah lain untuk mengurangi potensi banjir. Pasalnya, kapasitas yang bisa ditampung di Waduk Ciawi pun minim.
"Jangan sampai hanya demi pengaruh yang tidak besar, kita membuang anggaran yang sangat besar," lanjut Djoko.
Waduk Ciawi dan Sukamahi akan dibangun pada tahun 2015 dengan anggaran sekitar Rp 1,9 triliun dari APBN pos anggaran Kementerian Pekerjaan Umum. Sementara itu, Pemprov DKI akan melakukan pembebasan lahan mulai tahun ini dengan anggaran sekitar Rp 1,2 triliun.
Rencana pembuatan kedua waduk itu diputuskan seusai rapat koordinasi Kementerian PU, Gubernur Jawa Barat, Gubernur DKI Jakarta, dan pejabat pemerintahan kedua provinsi di Posko Pantauan Ciliwung-Katulampa pada Senin (20/1/2014).
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yakin keberadaan kedua waduk tersebut sangat penting untuk mengurangi debit air dari kawasan hulu yang kerap kali mengakibatkan banjir di Jakarta.
Dengan waduk itu, aliran air dapat dibelokkan ke waduk dan dapat menjadi potensi sumber air baku di wilayah itu. Pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi diprediksi rampung pada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.