Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi Minyak RI Anjlok ke Titik Nadir

Kompas.com - 03/03/2014, 07:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Produksi minyak siap jual nasional anjlok ke titik nadir pada tahun 2014. Proyeksinya rata-rata 813.000 barrel per hari. Ini merupakan separuh atau terendah sejak produksi puncak tahun 1973-1976 dan 1986-1987 yang mencapai 1,6 juta barrel per hari.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Johanes Widjonarko di Jakarta, akhir pekan lalu, menyatakan, produksi minyak siap jual (lifting) tahun ini tidak akan bisa mencapai 870.000 barrel per hari (bph) sebagaimana target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. Realisasinya diproyeksikan 813.000 bph.

Proyeksi itu didasarkan pada persetujuan SKK Migas atas rencana kerja dan anggaran kontraktor kontrak kerja sama yang menyebutkan bahwa realisasi produksi minyak siap jual tahun 2014 adalah 804.000 barrel per hari. Sementara optimalisasi dari semua program terinventarisasi diperkirakan menambah pasokan sekitar 9.000 barrel per hari.

”Dengan demikian, harapannya tahun 2014 ini akan ada produksi sebesar 813.000 barrel per hari. Saya kira memang itu angka yang konservatif karena memang lapangan-lapangan kita sudah cukup mature dan tidak ada penemuan baru yang besar,” kata Widjonarko.

Jika realisasi produksi minyak siap jual mengarah pada rata-rata 813.000 bph, tahun 2014 adalah titik nadir produksi minyak siap jual sejak puncak pada tahun 1973-1976 dan 1986-1987. Saat itu produksi minyak siap jual mencapai 1,6 juta bph. Setelah itu, belum ada lagi temuan cadangan yang besar sehingga lifting terus merosot. Tahun 2011 dan 2012, realisasi produksi minyak siap jual adalah 899.000 bph dan 861.000 bph. Tahun 2013, realisasinya 825.000 bph.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menunjukkan, Indonesia terakhir kali mencapai produksi minyak siap jual sebanyak 1 juta bph adalah tahun 2005.

Menteri Keuangan M Chatib Basri di depan Badan Anggaran DPR pada 19 Februari 2014 menyatakan bahwa proyeksi produksi minyak siap jual jauh dari target tahun 2014 akan sangat berpengaruh antara lain terhadap penerimaan negara. Oleh sebab itu, pemerintah tengah membahas kemungkinan pengajuan APBN Perubahan tahun 2014. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com