Menteri Perdagangan (Mendag) Muhamad Lutfi menilai defisit pada neraca perdagangan bulan Januari 2014 tersebut telah diperkirakan sebelumnya. Instansi tersebut bahkan memprediksi angka defisit bisa lebih besar.
"Defisit perdagangan kita sebesar 430,6 juta dollar AS memang sudah kami perkirakan. Perkiraan saya sebenarnya itu mencapai 700 juta sampai 800 juta dollar AS. Ternyata hanya 50 persennya," kata Lutfi pada konferensi pers di kantornya, Selasa (4/3/2014).
Di samping itu, Lutfi menjelaskan, kinerja perdagangan Indonesia pada bulan Januari 2014 dipandang jauh lebih baik dibandingkan yang diperkirakan. Struktur perdagangan yang semakin sehat, lanjutnya, mudah-mudahan dapat meningkatkan daya saing Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan.
Adapun defisit pada neraca perdagangan bulan Januari menurutnya lantaran merupakan dampak implementasi Undang-undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba). "Jauari 2014 adalah bulan pertama dimana kita tidak lagi mengekspor bahan mineral mentah," kata dia.
Lutfi menilai defisit pada neraca perdagangan memang telah diprediksi sebelumnya. Namun demikian, pihaknya merasa struktur perdagangan Indonesia sebenarnya masih sangat baik.
Kemarin, Deputi Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono menjelaskan defisit nilai perdagangan Indonesia lebih disebabkan oleh besarnya defisit sektor migas, yaitu 1,06 miliar dollar AS, walaupun neraca sektor nonmigas mengalami surplus sebesar 0,63 miliar dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.