Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta Miliarder Rusia dan Ukraina Melorot Miliaran Dollar AS

Kompas.com - 05/03/2014, 10:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


NEW YORK, KOMPAS.com - Para miliarder di Rusia dan Ukraina merasakan dampak dari krisis Ukraina. Mereka pun harus kehilangan miliaran dollar AS seiring dengan melorotnya pasar saham Rusia Senin (3/3/2014) waktu setempat, saat pasukan Rusia memasuki negara tetangganya Ukraina.

Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index,  dua orang super kaya asal Rusia, Gennady Timchenko dan Leonid Mikhelson menjadi orang yang kehilangan paling banyak, yakni sekitar 3,2 miliar dollar AS setelah saham perusahaan OAO Novatek jatuh hampir 18 persen.

Kedua miliarder tersebut memiliki hampir setengah produsen gas terbesar Rusia.

"Invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan risiko bagi negara berkembang, risiko geopolitik dan risiko atas pertumbuhan ekonomi. Bahkan sebelum peristiwa di Ukraina terjadi, wajar untuk mengharapkan semacam volatilitas minggu ini setelah kondisi memanas di akhir Februari," kata pengamat investasi Signia Wealth Ltd Gautam Batra seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (4/3/2014) waktu setempat. 

Sementara Vladimir Lisin, Direktur Lipetsk yang merupakan perusahaan baja terbesar Rusia kehilangan 1,2 miliar dollar AS karena saham perusahaannya turun 7,1 persen. Kekayaannya turun 3,9 miliar dollar AS dari sebelumnya 10,6 miliar dollar AS.

Adapun orang terkaya Ukraina Rinat Akhmetov kehilangan hampir 700 juta dollar AS. Sang miliarder merupakan pemilik System Capital Management JSC, konglomerasi industri terbesar Ukraina.

Bursa saham Russian jatuh 11 persen awal pekan ini, dan merupakan pelemahan terparah sejak tahun 2008. Namun, indeks naik 5,8 persen ke 1,363.71 dalam perdagangan di Moskwa, Selasa sore waktu setempat.

Total kekayaan yang hilang dari para orang terkaya Rusia dan Ukraina mencapai 12,8 miliar dollar selama periode tersebut.  Sementara secara keseluruhan 300 orang terkaya di dunia kehilangan setidaknya 44,4 miliar dollar AS  akibat anjloknya pasar saham yang terimbas krisis Ukraina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com