Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, 12 Bandara Beroperasi

Kompas.com - 12/03/2014, 07:29 WIB

MAMASA, KOMPAS.com
- Sebanyak 12 bandar udara baru akan dioperasikan selama tahun 2014 ini dalam upaya mendorong pemerataan pembangunan dan membuka isolasi daerah di seluruh Indonesia. Seiring dengan hal itu, subsidi pemerintah untuk penerbangan perintis pun meningkat.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengungkapkan hal itu di sela-sela peresmian pengoperasian Bandara Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Selasa (11/3/2014). Bandara yang dibangun dari tahun 2011-2013 tersebut menelan biaya Rp 107 miliar dengan panjang landasan 900 meter.

Tahun ini landasan bandara tersebut akan diperpanjang menjadi 1.200 meter sehingga kelak keseluruhan biayanya menjadi Rp 160 miliar. Penambahan panjang landasan memungkinkan Bandara Sumarorong didarati pesawat berkapasitas lebih dari 30 penumpang.

”Pembangunan bandara berdimensi ekonomi, termasuk distribusi logistik, dan pemerataan pembangunan yang mencakup aksesibilitas transportasi. Sebisa mungkin bandara baru ini mendorong kepariwisataan,” ujar Bambang.

Ke-12 bandara baru yang akan dioperasikan tersebut tersebar di Indonesia bagian timur dan barat, seperti Saumlaki Baru di Maluku, Waghete-Paniai (Papua), Waisai-Raja Ampat (Papua Barat), Bawean (Jawa Timur), Pekon Serai (Lampung), dan Pagar Alam (Sumatera Selatan). Sejumlah bandara tersebut merupakan bagian dari 299 bandara yang dinaungi Kementerian Perhubungan di seluruh Indonesia.

Didampingi Direktur Bandar Udara Kemenhub Bambang Tjahjono, Wamenhub mengungkapkan, total anggaran yang tersedot untuk ke-12 bandara tersebut mencapai Rp 2,3 triliun. Rata-rata tiap bandara menelan biaya Rp 250 miliar.

Subsidi tarif tiket

Wamenhub menambahkan, umumnya bandara-bandara baru tersebut menjadi lokasi layanan penerbangan perintis. Dalam hal ini, pemerintah merangsang tingkat keterisian pesawat dengan memberi subsidi kepada pengguna jasa. Anggaran subsidi juga ditingkatkan dari Rp 275 miliar tahun 2013 menjadi Rp 350 miliar tahun 2014 ini.

Polanya, dua pertiga dari harga tiket penerbangan ditanggung pemerintah. Itu berarti penumpang hanya membayar sepertiga harga tiket.

Sebagai contoh, untuk penerbangan dari Mamasa ke Makassar, penumpang hanya membayar ke maskapai Avia Star Rp 243.000, sepertiga dari harga tiket normal. Kelak, setelah tingkat keterisian sudah memadai, subsidi akan dicabut dengan mendorong sejumlah maskapai bersaing menerbangi bandara tersebut. Saat ini maskapai milik kelompok usaha Bosowa pun sudah menjajal Bandara Sumarorong.

Kepala Subdit Angkutan Udara, Niaga, dan Terjadwal Kemenhub Musdalifa menambahkan, tahun ini teranggarkan Rp 350 miliar untuk subsidi penerbangan perintis dengan 170 rute. Naik dibandingkan tahun 2013 sekitar Rp 275 miliar (138 rute).

Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh menyambut baik pengoperasian bandara di Kabupaten Mamasa bertepatan dengan ulang tahun ke-12 kabupaten tersebut. Bagi Sulbar sendiri, Sumarorong merupakan bandara kedua yang dimiliki provinsi itu. Tiga bulan sebelumnya, Sulbar sudah mengoperasikan Bandara Tampa Padang di Mamuju.

Warga Mamasa, Alberth Karim (62), menyatakan senang dengan beroperasinya Bandara Sumarorong. Hal ini karena perjalanan dia dari Mamasa ke Makassar, ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, dengan jalan darat 340 kilometer selama ini ditempuh 8 jam. Biaya naik bus Rp 200.000.

”Sekarang naik pesawat ke Makassar cuma butuh sejam. Sudah hemat waktu, biayanya pun murah,” ujar Kepala SMA Katolik Mamasa itu. (NAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com