Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti mengungkapkan, campuran avtur dengan BBN tidak akan menimbulkan masalah. Mesin pesawat tetap bisa beroperasi seperti biasa.
"Nggak ada masalah (avtur dicampur BBN)," ujar Herry Bakti di kantor Kementerian Perhubungan, Rabu (12/3/2014).
Herry menjelaskan, BBN yang akan dicampur ke Avtur sebanyak 2 persen dalam tahap pertama. Selanjutnya, campuran BBN akan meningkat 3 persen pada tahap selanjutnya. "Avturnya campur, 2 persen berkembang. Ditargetkan 3 persen," ucap Herry.
Herry menambahkan, campuran BBN sebesar 2 persen ditargetkan mulai berlaku pada tahun 2016. Empat tahun berikutnya, BBN yang dicampur ke avtur bertambah 3 persen.
"Pada 2016 diharapkan bisa 2 persen. Sampai 2020 jadi 3 persen," papar Herry. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.