Peletakan batu pertama itu ditandai dengan penekanan tombol sirine di PT Indonesia Power UBP, Tanjung Emas, Semarang Utara oleh Presiden dengan didampingi oleh Menteri Energi Sumber Daya Manusia Jero Wacik, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Direktur Utama PT PGN (Persero) Tbk Hendri Prio Santoso.
Dalam sambutannya Presiden Yudhoyono menyebutkan bahwa kebutuhan untuk kemandirian energi dan pangan merupakan salah satu syarat untuk menjadi bangsa yang maju dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
"Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang bisa menjemput masa depannya...Oleh karena itu sejak dari sekarang kita harus bisa meningkatkan ketahanan pangan dan energinya," kata Presiden.
Presiden juga menekankan keperluan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi untuk mencapai itu semua.
Sementara itu, Menteri ESDM Jero Wacik menyampaikan bahwa peletakan batu pertama tersebut telah dinantikan pelaksanaannya selama delapan tahun.
Ia mengatakan gas merupakan masa depan di Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar minyak.
Namun, tambah dia, diperlukan pembangunan infrastruktur untuk menyalurkan gas tersebut ke masyarakat.
Pada kesempatan itu Jero juga mengatakan bahwa proyek Kalija tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan Catur Darma Energi yaitu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi, mengurangi impor BBM, mendorong energi baru dan terbarukan serta hemat penggunaan energi.
Sedangkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik pembangunan proyek tersebut mengingat Jateng terancam krisis listrik di masa depan jika tidak ada penambahan sumber baru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.