Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, IHSG Mencoba Bangkit

Kompas.com - 21/03/2014, 07:48 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan akan bergerak variatif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (21/3/2014).

Peluang penguatan ada di indeks bagi mereka yang melihat penurunan sebagai kesempatan beli berhadapan dengan investor yang merealisasikan keuntungan dari kenaikan indeks sebelumnya.

Bursa Wall Street rebound menguat pada penutupan perdagangan Kamis (20/3/2014) waktu setempat. Ini setelah sejumlah data, salah satunya data pengangguran Amerika Serikat, naik. Pasar juga menimbang lebih dalam gelagat The Federal Reserve untuk menaikkan tingkat suku bunganya. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,67 persen, Indeks S&P500 menguat 0,60 persen dan Indeks Komposit Nasdaq naik 0,27 persen.

Sentimen negatif yang terjadi di hampir seluruh pasar keuangan global juga terjadi pada pasar keuangan Indonesia kemarin. IHSG kembali turun ke level 4700- an dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah menuju ke level Rp 11.500 per dollar AS.

Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kira-kira prospek pasar keuangan Indonesia akibat pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen, kemarin?

Riset Eastpring Investments menyatakan dilihat dari perkembangan fundamental ekonomi terkini dapat terlihat bahwa telah terjadi perbaikan yang konsisten terhadap beberapa indikator makro ekonomi utama Indonesia.

Tingkat inflasi mulai terkendali, defisit neraca transaksi berjalan mengalami perbaikan disertai dengan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Ekonomi jangka panjang Indonesia diharapkan lebih baik.

Oleh karena itu, koreksi di pasar saham yang terjadi saat ini dapat dianggap sebagai peluang bagi para pemodal untuk melakukan penambahan atau pembelian kembali secara bertahap untuk menurunkan harga rata-rata pembelian investasinya (dollar cost averaging).

"Maka, diharapkan dalam jangka panjang hal ini akan memberikan keuntungan bagi para pemodal sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko investasi masing-masing," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com