Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan Rupiah Alasan Tigerair Mandala Kurangi Rute

Kompas.com - 21/03/2014, 14:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Saratoga Investama Tbk selaku pemegang 51 persen saham Tigerair Mandala Sandiaga S Uno mengatakan, melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menjadi alasan maskapai tersebut menutup sejumlah rute penerbangannya.

Sandiaga menyatakan, pelemahan rupiah dan mahalnya harga bahan bakar berimbas kepada beban operasional maskapai. Namun demikian, ia mengaku pengurangan rute diharapkan dapat memperbaiki kinerja maskapai.

"Kita sampai sekarang masih jalan. Dan ada komunikasi sehat dengan pihak Tigerair. Memang keadaannya rupiah melemah sedikit berat untuk beban operasional. Pelemahan rupiah dan bahan bakar. Mudah-mudahan dengan pengurangan rute ini produktivitas bisa naik, sehingga akhirnya keadaan keuangan perusahaan dan operasional juga," kata Sandiaga di Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Namun demikian, Sandiaga mengaku pihaknya sedikit terbantu dengan dampak pengenaan surcharge dari Kementerian Perhubungan. Dengan demikian, harga tiket pesawat dapat dinaikkan.

"Dan juga sebetulnya yang harus di-address adalah over capacity, terlalu banyak kapasitas sehingga akhirnya yield (imbal hasil) rendah. Dengan adanya pengurangan (rute) ini mungkin ada sedikit perbaikan," ujar dia.

Secara umum, Sandiaga memandang industri penerbangan ditopang lantaran meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah. Golongan ini, kata dia, sangat mementingkan kualitas sehingga maskapai pun dapat memanfaatkan potensi ini untuk terus bertumbuh.

"Kelas menengah Indonesia yang bertumbuh itu lebih banyak di kelas menengah baru. Kelas menengah ini sangat conscious dan sangat quality oriented. Kita menangkap potensi kelas menengah ini," akunya.

Seperti diberitakan, Tigerair Mandala menutup 9 rute penerbangannya. Selain itu, 2 rute penerbangan juga dikurangi frekuensinya. Yang jadi alasan adalah beban operasional maskapai yang terus meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com