Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Dunia Akhirnya Menguat

Kompas.com - 26/03/2014, 08:11 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com -Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ke luar dari posisi terendah lima minggu pada Selasa (25/3/2014) sore waktu setempat  (Rabu pagi WIB), seiring dengan bervariasinya data ekonomi.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman April naik 0,2 dollar AS atau 0,02 persen menjadi ditutup di 1.311,4 dollar AS per ounce.

Departemen Perdagangan AS pada Selasa melaporkan bahwa rumah baru di AS yang terjual pada tingkat tahunan mencapai sebesar 440.000 pada Februari, turun 3,3 persen dari tertinggi satu tahun pada Januari.

Sementara itu, indeks komposit 20 kota S&P/Case-Shiller yang dirilis Selasa menunjukkan bahwa harga rumah di AS turun 0,1 persen pada Januari untuk bulan ketiga berturut-turut. Data ekonomi suram yang mendukung harga emas.

Namun demikian, The Conference Board mengatakan pada Selasa bahwa indeks kepercayaan konsumen mencapai 82,3 pada Maret, tingkat tertinggi sejak Januari 2008, dan lebih tinggi dari revisi naik 78,3 pada Februari.

Permintaan fisik untuk emas juga tetap kuat. Laporan-laporan mengatakan bahwa Irak telah membeli 36 ton emas pada bulan ini, pembelian terbesar dalam tiga tahun.

Kepemilikan emas dalam SPDR Gold Trust yang diperdagangkan di bursa meningkat menjadi 821,5 ton pada Senin, naik 4,5 ton dari Jumat pekan lalu. Analis pasar mengaitkan ini terhadap meningkatnya konfrontasi antara Rusia dan negara-negara Barat.

Sementara perak untuk pengiriman Mei kehilangan 8,8 sen atau 0,44 persen menjadi ditutup pada 19,979 dollar AS per ounce. Sedangkan platinum untuk pengiriman April turun 10,3 dollar AS atau 0,72 persen menjadi ditutup pada 1.420,9 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com