Terapis Ashley Rogers mengatakan, sebagian besar persepsi orang terhadap uang adalah terkait pemenuhan terhadap keamanan, kebebasan, kontrol, dan kebahagiaan. Seseorang mengaitkan uang dengan hukuman dan penghargaan (reward and punishment).
"Bila kita berpikir, 'saya akan membeli sesuatu untuk menghadiahi diri sendiri' dan kita tidak punya cukup uang, kita akan mulai panik dan berpikir kita tidak membeli apa-apa untuk diri sendiri. Kita berpikir tidak bisa menghadiahi diri sendiri. Kita merasa tidak bisa punya apa-apa," kata Ashley seperti dikutip dari eHow, Jumat (28/3/2014).
Untuk sebagian orang, uang adalah kebutuhan terpenting. Memiliki uang untuk pensiun berarti aman, tidak punya cukup uang untuk membayar tagihan membuat anda panik dan merasa tak aman. Memiliki gaji yang bagus dan mobil berarti sukses.
Pikiran seperti ini tidak diasosiasikan sebagai perspektif personal. Ketika membuat anggaran, banyak orang mmenempatkan uang ke hal yang menenangkan emosi mereka. Rogers mengatakan bila uang tak disalurkan ke hal yang menenangkan itu, kecemasan pun akan meningkat.
"Ada hal-hal emosional yang belum ditangani, lubang emosional yang belum diisi. Semua penganggaran anda diatur emosi dan bagaimana anda berpikir harus menjalani hidup anda," ujar Rogers.
Di samping itu, bila anda ingin membuat anggaran keuangan, anda harus menghadapi semua kemungkinan yang muncul. Rogers menyarankan untuk melepaskan semua emosi yang ada.
Sebenarnya, yang penting adalah mengatur keuangan tidak semisterius kelihatannya. Namun dalam keadaan di mana ekonomi tidak menentu, ada baiknya anda meninggalkan semua emosi yang ada dalam diri anda dan hadapilah kenyataan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.