Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Harusnya Pelindo II Kelola Sendiri JICT

Kompas.com - 01/04/2014, 10:16 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pelindo II seharusnya bisa mengambil alih Jakarta International Container Terminal (JICT), dan mengelolanya sendiri setelah belajar dari partnernya, Hutchison Ports Indonesia (HPI) selama lebih kurang 15 tahun.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Logistik, Carmelita Hartoto, di Jakarta, Senin (31/3/2014).

Dia pun menilai, rencana perpanjangan konsesi oleh HPI justru menunjukkan selama 15 tahun Pelindo II tidak belajar dari mitranya tersebut. "Dari sisi kita, kita sangat menyayangkan kalau itu (benar) terjadi. Karena dulu semangatnya akan mengambil alih (JICT) kembali dan operasikan sendiri. Semangatnya itu yang saya denger dulu begitu," lanjut Carmelita.

Dia menambahkan, Pelindo II harusnya bisa belajar dari Hutchison Ports, untuk menjadi perusahaan yang go international hingga merambah negara lain.

Selain itu, pembahasan rencana perpanjangan yang dilakukan sebelum konsesi berakhir juga dinilai merugikan pihak Indonesia. Carmelita menilai, harga jual JICT akan lebih tinggi pada masa konsesi berakhir, ketimbang saat ini. Konsesi oleh HPI sendiri akan berakhir pada 2019.

"Terus terang kita sangat menyayangkan kalau itu terjadi. Kita terus terang lebih senang kalau itu dioperasikan sendiri," katanya.

Sebelumnya diberitakan, pihak Pelindo II berencana memperpanjang konsesi HPI atas JICT. Induk HPI, Hutchison Ports adalah perusahaan milik milioner asal Hong Kong, bernama Li Ka Shing. Saat ini, HPI menguasai 51 persen saham JICT, dan sisanya dikuasai Pelindo II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com