Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI: Akuisisi Bank Mutiara Sarat Isu Politik

Kompas.com - 01/04/2014, 14:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Gatot M Suwondo menyatakan, pihaknya masih akan berpikir untuk mengakusisi Bank Mutiara. Menurutnya, akuisisi bank eks Bank Century tersebut sarat isu politik.

"Akuisisi Bank Mutiara kita lihat-lihat dulu. Ini karena political issue-nya tinggi. Kita belum masukkan skema ke LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Political issue-nya tinggi, it's not about business," kata Gatot seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI di Jakarta, Selasa (1/4/2014).

Lebih lanjut, Gatot mengungkapkan, pada dasarnya dalam merencanakan akuisisi lembaga keuangan, perseroan akan mempertimbangkan sinergi. Lembaga keuangan yang akan diakuisisi harus memiliki sinergisitas dengan perusahaan induk.

"Akuisisi itu harus dilihat dulu apa ada sinergi dengan bank induk. Mungkin saja kita akan mengakuisisi bank, tapi ya harus ada sinergi," ujar dia.

Gatot mengaku perseroan belum memiliki rencana untuk mengakuisisi industri keuangan non bank (IKNB). Ini karena pada dasarnya BNI telah memiliki beragam anak perusahaan yang telah beroperasi dan berkinerja baik pula.

Saat ini pun perseroan belum membidik satu pun lembaga keuangan untuk diakuisisi. "Sekarang kita sudah punya sekuritas, life (asuransi) juga sudah punya. Bank syariah kita punya, mulitifinance kita punya juga. What else? Mungkin kalau memang akan akuisisi, kita akan bidik segmen mikro. Kalau korporat komersial nanti takut bertabrakan dengan core business induk," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com