"Semua barang "sampah" masuk semua, barang tradisional dari plastik, jauh dari SNI kita," ujar Sri, di bilangan Senayan, Rabu (2/4/2014).
Sri meminta agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan bisa menyaring bermacam produk pangan sampai mainan anak untuk disaring secara ketat. Karena produk 'sampah' yang masuk ke dalam negeri bisa menggeser produk buatan dalam negeri.
"Sehingga melakukan penetrasi impor luar biasa dan membumi hanguskan produk kita," ungkap Sri.
Sri mengungkapkan pemerintah tak punya kekuatan untuk membalikan keadaan. Dalam hal ini negara lain bisa menyaring dan membatasi barang-barang yang telah diekspor.
"Seperti rokok kretek kandungan nikotin, berapa persen yang tidak diperbolehkan, ekspor udang karena mengandung timbal dan mengalami pencemaran," papar Sri. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.