"Kenaikan harga minyak mentah Indonesia tersebut disebabkan peningkatan permintaan minyak mentah jenis direct burning dari Jepang," sebut Tim Harga Minyak Indonesia, seperti dikutip dari situs Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat (4/4/2014).
Posisi ini sudah melebihi asumsi dalam APBN 2014 yang mencapai 105 dollar AS per barel.
Berbeda dengan ICP, harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada Maret secara justru mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya, sperti WTI (Nymex) yang turun sebesar 0,17 dollar AS per barel menjadi 100,51 dollar AS per barel. Kemudian Brent (ICE) turun 1,09 dollar AS per barel menjadi 107,75 dollar AS per barel, dan Basket OPEC turun 1,23 dollar AS per barel menjadi 104,15 dollar AS per barel.
Penurunan harga minyak mentah di pasar internasional tersebut, antara lain disebabkan oleh kenaikan pasokan minyak mentah dunia sebesar 600.000 barel per hari menjadi 92,89 juta barel yang didorong kenaikan pasokan dari negara-negara OPEC.
Selain itu, proyeksi pasokan minyak mentah non OPEC tahun 2014 naik 0,06 juta barel per hari menjadi 55,49 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya yang diakibatkan oleh peningkatan pasokan dari AS, Kanada dan Brazil.
Penyebab lainnya adalah kekhawatiran potensi menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia khususnya melemahnya ekonomi China yang merupakan konsumen terbesar minyak kedua di dunia, diindikasikan dengan menurunnya ekspor.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh penurunan harga minyak mentah China sebesar 80.000 barel per hari dan rencana kenaikan pajak penjualan di Jepang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.