Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KRL Kacau, Tak Patut Mendenda Pemakai Kartu Multitrip yang Batalkan Perjalanan

Kompas.com - 04/04/2014, 16:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyesalkan kebijakan PT KCJ Commuterline yang tetap mendenda penumpang pengguna kartu multitrip yang memilih membatalkan perjalanan mereka akibat kacaunya jadwal KRL rute Bogor-Jakarta hari ini.

Sebagaimana diketahui, pengguna kartu multitrip (baik kartu Commet dan Flazz) akan terkena pinalti jika mereka keluar gerbang dari stasiun yang sama setelah lebih dari 1 jam. Akibatnya, sejumlah penumpang yang menggunakan kartu multitrip memilih menunggu kereta selama berjam-jam ketimbang harus keluar gerbang.

Pengurus YLKI Tulus Abadi mengatakan, tak patut KCJ Commuterline mendenda pengguna kartu multitrip yang membatalkan perjalanan. Hal ini karena kesalahan operator yang tidak bisa memberikan layanan yang layak, dan bukan kesalahan penumpang.

"Itu tidak bisa, kalau ada kejadian semacam itu, konsumen harus dibebaskan, karena kesalahan di operator KRL," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (4/4/2014).

Dia menjelaskan, seharusnya KRL memiliki standard pelayanan minimal saat kereta mengalami gangguan. "Misalnya jika ada gangguan tertentu, kompensasinya sudah bisa ditentukan. Konsumen harus diberitahu soal ini," lanjutnya.

Sebelumnya, para penumpang KRL yang menggunakan kartu multitrip mengeluhkan pengenaan pinalti jika mereka membatalkan perjalanan, sehubungan dengan gangguan di jalur Bogor-Jakarta.

Seperti yang diungkapkan Elis, yang telah berada di stasiun Depok lebih dari dua jam, terpaksa bertahan di dalam stasiun, karena tak ingin kena denda jika membatalkan perjalanan.

"Kan ada ketentuan, jika membatalkan perjalanan setelah 1 jam sejak masuk, pengguna multitrip bakal didenda. Saya coba bersabar menunggu, tapi hingga lebih dari tiga jam, tetap tak terangkut. Mau membatalkan perjalanan, pasti kena pinalti. Ini kebijakan macam apa," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com