Fitch menyatakan pemangkasan peringkat tersebut didasarkan pada kinerja keuangan Garuda yang menurun, yang dipicu oleh pelemahan mata uang rupiah terhadap dollar AS. Selain itu, sejumlah rasio keuangan maskapai tersebut Garuda pada tahun buku 2013 juga menjadi pertimbangan penurunan peringkat.
"Garuda akan menghadapi kondisi operasional yang sulit. Sejauh ini kami belum melihat upaya perbaikan dari margin keuntungan untuk seluruh bisnis yang dijalankan perseroan dalam 2-3 tahun yang akan datang," tulis Fitch dalam keterangan resminya, Selasa (8/4/2014).
Fitch menjelaskan sekitar 50 persen pendapatan Garuda Indonesia berbentuk dollar AS dan 65 persen biaya berdenominasi mata uang tersebut. Hal itu akan membuat Garuda rentan terhadap fluktuasi nilai tukar rupiah.
Selain itu, anak usaha perseroan yang bergerak di penerbangan murah, Citilink tak memiliki keleluasaan dalam menyesuaikan harga tarifnya agar bisa tetap bersaing.
"Kondisi ini menyebabkan Citilink juga rentan terhadap pelemahan rupiah, di mana berbagai biaya operasional serta pembayaran bahan bakar seluruhnya dalam bentuk dollar AS," lanjut Fitch.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.