Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pileg Membuat IHSG Sedikit "Galau"?

Kompas.com - 10/04/2014, 07:41 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) akan kembali diuji kekuatannya seusai libur pemilihan umum. Hasil pemilihan umum versi hitung cepat potensial memecah sentimen positif yang sudah terbentuk sebelumnya. Sentimen positif datang dari bursa global.

Setelah Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) gagal rebound sebelumnya, akhirnya Rabu (9/4/2014), rebound cukup tajam 181,04 poin (1,11 persen). Ini merupakan respons atas The Fed Minutes Meeting yang menunjukkan The Fed lebih kooperatif ketimbang sebelumnya dalam pengurangan stimulus.

Sentimen yang lebih berpengaruh, menurut riset MNC Securities, ada pada hasil pemilu. Sudah disaksikan bersama hasil hitung cepat atas Pileg 9 April 2014. Ada sejumlah catatan penting terkait hal itu dan perkiraan arah IHSG selanjutnya.

Pertama, tidak ada parpol pemenang dominan karena versi hitung cepat, PDI-P hanya mengantongi 19,1 persen. Kedua ternyata Jokowi effect hanya sedikit berpengaruh atas peningkatan suara PDI-P yang sebenarnya punya target 27,02 persen.

Hal itu menjadikan harus ada koalisi bagi parpol guna memenuhi persyaratan untuk mengajukan capres dan cawapres. Secara historis, pemerintahan koalisi tidak maksimal dan efektif karena adanya "kebijakan transaksional". 

"Maka, terkait IHSG, indeks bisa responsnya bagus di awal perdagangan. Namun bukan mustahil IHSG bisa turun karena market menunggu terbentuknya koalisi antarpartai. Investor akan kembali berpikir logis dan rasional serta fokus atas data ekonomi dan kinerja emiten yang diperkirakan melambat seiring perlambatan PDB tahun ini," sebutnya.

Hal itu pun bisa menyeret indeks terkena ambil untung, khususnya bila IHSG menyentuh level 5.000. Terlebih di bulan Mei, IHSG diperkirakan melemah karena adanya sentimen fundamental, politik, dan Piala Dunia 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com