Ditemui di APKASI International Trade and Investment Summit (AITIS) 2014, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (14/4/2014), Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo membantah kabar yang menyebut pemerintah bakal melarang mobil mewah menenggak premium. “Begini, larangan soal itu kan enggak ada,” tegas Susilo.
“Ini masalah hati. Kalau mobil mewah beli BBM subsidi itu kan kayak orang kaya merasa miskin. Meskipun dilarang, kalau hatinya masih melanggar, ya percuma saja,” katanya.
Konsumsi BBM bersubsidi memang dikhawatirkan membengkak dari sisi nilai, disebabkan depresiasi rupiah yang jauh dari pagu APBN.
Ditanya bagaimana mengendalikan konsumsi BBM subsidi, Susilo mewakili pemerintah pusat justru menyerahkan permasalahan tersebut ke Pemda.
“Pertama, kita harus cepat-cepat minta Pemda untuk batesin BBM subsidi. Kedua, kita secepatnya melakukan cashless transction. Kita berusaha mengendalikan yang 48 juta kiloliter itu,” tukasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.