Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akuisisi BTN, Tawaran Bank Mandiri Lebih Menarik Ketimbang BRI

Kompas.com - 16/04/2014, 11:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian BUMN akhirnya memilih PT Bank Mandiri Tbk untuk mengambil alih saham PT Bank Tabungan Negara Tbk dari pemerintah.

Seorang pejabat di lingkungan Kementerian BUMN menyebutkan, sebelumnya pemerintah telah memilih Bank Mandiri dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk sebagai kandidat pembeli BTN.

"Namun proposal dari Bank Mandiri lebih menarik, sehingga dipilihlah Mandiri untuk membawahi BTN. Pemilihan bank ini memang tergantung dari penawaran yang diajukan," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Rabu (16/4/2014).

Dia menyebutkan tawaran yang dimaksud di antaranya mencakup struktur pendanaan untuk menopang permodalan BTN setelah diambil alih. Namun, dia tidak merinci mengenai tawaran lain yang diajukan oleh Mandiri dan BRI.

Rencananya, kelanjutan akuisisi BTN oleh Bank Mandiri akan ditentukan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BTN dan Mandiri pada Mei nanti. Dalam hal ini, keputusan akan ditentukan oleh pemegang saham minoritas.

Selain itu, akuisisi tersebut harus mendapatkan restu dari komite privatisasi. Meskipun dicaplok oleh sesama bank BUMN, pengalihan saham tersebut masuk kategori privatisasi. Saat ini, pemerintah menguasai sekitar 60 persen saham di BTN.

Seiring dengan kabar akuisisi tersebut, saham BTN dengan kode BBTN pada siang hari ini "terbang". Pada pukul 11.24, saham bank ini berada di posisi Rp 1.395 per saham atau naik 9,84 persen dari penutupan kemarin Rp 1.270 per saham.

Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri saat dikonfirmasi tidak menyangkal ataupun membenarkan. "Kami sedang menunggu arah pemegang saham terlebih dahulu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com