Menurutnya, apabila rencana tersebut terealisasi, prinsip pengelolaan perbankan dapat terlaksana dengan sehat. "Adanya kegiatan merger atau akuisisi hanya dapat terwujud, kalau ada willing seller dan willing buyer. Jadi, keduanya harus harmonis dan kalau memang bisa diyakini memberi nilai tambah maka mereka akan memutuskan hal itu," kata Agus di Kantor Pusat BI, Senin (21/4/2014).
Bank sentral, kata Agus, belum dapat memberi respon atas rencana akuisisi BTN. Namun, pihaknya senantiasa tetap mendorong adanya sistem konsolidasi yang sehat.
"Saya belum bisa merespon hal itu, tetap kalau seandainya sistem itu satu sistem yang mendorong terjadinya perbankan yang lebih sehat, terjadinya konsolidasi perbankan, itu adalah sesuatu yang memang harus kita dukung namun harus dilaksanakan dengan prinsip pengelolaan yang sehat," ungkap Agus.
Agus pun mengharapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku lembaga pengawas perbankan dapat mengawasi rencana aksi korporasi tersebut dengan baik. Ini karena saat ini BI tidak lagi mengawasi institusi perbankan secara individu.
"Saya secara umum serahkan itu kepada institusi yang terkait dan juga tentu dari ototitas yang langsung mengawasi yaitu OJK," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.