Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, seharusnya LCGC tidak boleh menggunakan BBM subsidi. "Kalau begitu (menggunakan BBM) subsidi, ya bukan mobil ramah lingkungan namanya," kata Hatta di Kantor Pusat Bank Indonesia (BI), Senin (21/4/2014).
Lebih lanjut, Hatta mengungkapkan bahwa hal terpenting saat ini adalah mengendalikan kuota dan subsidi BBM. Apabila konsumsi BBM subsidi dapat dikendalikan, maka subsidi BBM pun dapat dikurangi pula. Saat ini subsidi BBM diperkirakan mencapai Rp 300 triliun per tahun.
"Ini memang harus. Kalau konsumsi bisa dikendalikan, maka tentu kita bisa kurangi subsidi (BBM). Memang ada terhadap kurs rupiah yang bisa mengakibatkan naiknya besaran subsidi," ujar dia.
Tak hanya itu, Hatta juga mengungkapkan, pemerintah menargetkan agar subsidi BBM tidak mengganggu target lifting minyak yang telah dipatok. Pemerintah memproyeksikan lifting minyak tahun ini mencapai 870.000 barrel.
"Target 870.000 (barrel), tetapi angka itu sangat dinamis, bisa meningkat. Kalau bicara lifting, tidak hanya crude oil (minyak mentah), tetapi juga dari sisi gas. Oleh karenanya, secara keseluruhan, neraca migas tetap meningkat. Kalau terjadi penurunan crude oil, dari sisi penerimaan negara sektor migas tidak meleset karena gas meningkat," papar Hatta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.