"Jadi kalau ada yang bilang banyak (perusahaan yang bangun smelter) itu bohong," ujar Hidayat ditemui di Kanto Kemenkeu, Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Menurut Hidayat, dari 55 perusahaan tambang yang mengajukan permohonan pembangunan smelter, baru 5 yang merealisasikan rencananya. "Jadi ESDM jangan terlalu optimis semua orang akan bangun," kata dia.
Hidayat mengatakan, investasi dari 5 perusahaan itu masing-masing 1,5 miliar dollar AS. Hidayat mencontohkan, salah satu smelter yang tengah dibangun ada di Morowali dengan progress mencapai 60 persen.
"Ada juga yang membangun secara integrated, bukan hanya smelter-nya tetapi juga membangun pelabuhan powerplant-nya," kata dia lagi.
Sebagaimana diberitakan, pemerintah melalui amanat Undang-undang No.4 tahun 2009 mengharuskan perusahaan tambang untuk mengeskpor mineral dalam bentuk olahan (bukan mentah/ore) per 12 Januari 2014. Selain itu, diharuskan pula bagi perusahaan tambang untuk membangun smelter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.