Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Akuisisi BTN, Dahlan Tidak Terima Dituduh Tak Punya Kajian

Kompas.com - 24/04/2014, 09:57 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Penundaan penjuaaln Bank Tabungan Negara rupanya masih mengganjal Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Ia pun membantah bila rencana  akuisisi BTN dituding tidak memiliki kajian yang mendalam. Menurutnya, Kementerian BUMN bersama mitra kerja terkait, sudah melakukan kajian yang mendalam mengenai proses akuisisi tersebut.

"Saya tidak bisa menerima kalau ini dianggap tidak ada kajian yang mendalam, seolah-olah saya ini menteri yang ngawur. Ini sudah dikaji sangat mendalam," ujar Dahlan Iskan di Gedung Garuda Maintenance Facilities (GMF), Cengkareng, Kamis (24/4/2014).

Dahlan menjelaskan, proses pengkajian akuisisi BTN tersebut melibatkan mitra kerja Kementerian BUMN. Bahkan, Dahlan mengatakan salah satu mitranya tersebut merupakan konsultan-konsultan terbaik di bidang keuangan.

Dahlan mengatakan, bahwa Pemerintah harus tetap bekerja dalam tahun politik seperti sekarang ini. Oleh karena itulah, proses pengkajian akuisisi BTN oleh Mandiri sudah dilakukan sebelum adanya keputusan untuk menunda akuisisi tersebut.

Selain itu, kata Dahlan, Pemerintah harus aktif sampai akhir masa jabatannya nanti. Menurutnya, Pemerintah tidak boleh jadi demosioer pasca Pemilu Legislatif 2014.

"Pemerintah ini harus aktif sampai akhir masa tugasnya. Setidaknya sampai Presiden baru terpilih dalam pemilu, jangan sampai dengan pemilu legislatif 9 April lalu, seolah-olah pemerintah ini sudah demosioner sehingga menteri-menteri tidak bisa lagi bekerja maksimal," tandas Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com