"Kita sedang perbaiki (DMO). Kita sudah punya konsepnya," kata dia di Jakarta, Kamis (24/4/2014).
Sukhyar menuturkan, DMO ini berkaitan dengan pembatasan ekspor batu bara dan besaran royalti. Sebagaimana diketahui, pengusaha mengeluhkan kenaikan royalti di tengah tekanan harga batu bara yang hanya di kisaran 78 dollar AS per ton.
Di sisi lain, Sukhyar menuturkan, pemerintah terus berupaya untuk memangkas eksploitasi batu bara besar-besaran. Meksi batu bara merupakan sumber energi yang paling siap memenui pasokan nasional, pemerintah ingin pemanfaatannya bisa berlangsung dalam tempo lama.
"Kalau kita ingin produksi semua banyak sekarang, ini bahaya sekali untuk ketahanan energi," katanya.
Sebagai informasi, pada 2013 lalu, pemerintah mematok kewajiban penjualan batu bara di dalam negeri minimal 74,32 juta ton. Volume DMO tersebut setara dengan 20,3 persen dari target produksi tahun ini, yang diproyeksikan mencapai 337 juta ton hingga 366,04 juta ton.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.