Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Diberi Sanksi, Harga Minyak Mentah Naik

Kompas.com - 29/04/2014, 15:10 WIB

SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga minyak naik di perdagangan Asia pada Selasa (29/4/2014), setelah Barat menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia atas perannya di Ukraina, namun kenaikannya terbatas karena langkah-langkah yang dipandang kurang agresif dibandingkan yang diharapkan.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik 15 sen menjadi 100,99 dollar AS dalam perdagangan sore, sementara minyak mentah Brent North Sea naik 23 sen menjadi 108,35 dollar AS untuk kontrak Juninya.

Gedung Putih memberlakukan sanksi terhadap tujuh pejabat Rusia dan 17 perusahaan yang dekat dengan lingkaran kekuasaan Presiden Vladimir Putin, sementara Uni Eropa mengatakan pihaknya menambahkan 15 nama-nama ke daftar hitam miliknya.
    
Tetapi Desmond Chua, seorang analis di CMC Markets di Singapura, mengatakan bahwa sanksi tersebut kurang agresif dari yang diperkirakan. "Langkah-langkah itu kurang mencukupi dari sanksi ekonomi skala penuh yang sebelumnya ditekankan oleh Washington," sebutnya.

Situasi di Ukraina, saluran utama untuk ekspor gas alam Rusia ke Eropa Barat, sedang dipantau secara ketat oleh para investor yang mengkhawatirkan konflik bersenjata skala penuh akan mengganggu pasokan dan mengirim harga energi melonjak.

"Karena situasi di Ukraina terus tetap tentatif, kami perkirakan kondisi perdagangan volatil dalam jangka pendek, sampai ada resolusi yang jelas untuk krisis Ukraina," kata Myrto Sokou, analis perusahaan pialang Sucden di London.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com