Namun demikian, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang sebagian dipenuhi melalui importasi harus tetap diwaspadai. "Kita juga perlu jaga, ini kan nanti akan ada hari raya Idul Fitri, tahun baru, Natal dan sebagainya. Itu konsumsi BBM-nya tinggi. Jadi tetap konsumsi BBM akan dijaga pada level tidak boleh melampaui volume yang telah ditetapkan dalam APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara)," kata Anny di kantornya, Jumat (2/5/2014).
Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengungkapkan impor migas masih terlihat pada level yang cenderung tinggi, yakni pada kisaran 3,5 miliar hingga 3,9 miliar dollar AS. Agar impor migas tidak membebani neraca pembayaran dan neraca perdagangan, sudah sepatutnya Indonesia melakukan diversifikasi energi selain BBM.
"Memang Indonesia jangka panjang ini harus ada diversifikasi energi, karena kalau tidak, kita akan impor minyak terus. Kalau impor minyak terus akan membebani neraca pembayaran dan perdagangan sehingga diversifikasi energi itu harus benar-benar kita lakukan, baik itu geotermal, apakah itu gas, energi air, matahari dan itu harus kita lakukan," jelas Mirza.
BPS sebelumnya juga melaporkan bahwa neraca perdagangan migas masih mengalami defisit sebesar 1,363 miliar dollar AS. Defisit disebabkan perdagangan minyak mentah yang mengalami defisit 547 juta dollar AS, perdagangan hasil minyak yang juga mengalami defisit 2,035 miliar dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.