Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beasiswa Rendang di Negeri Orang

Kompas.com - 04/05/2014, 18:22 WIB

Karena Umed kini jualan rendang, ia menyokong anak-anak muda yang ke luar negeri dengan rendang. Syaratnya mudah saja, penerima beasiswa rendang harus makan rendangnya bersama teman-temannya di luar negeri. ”Syukur-syukur kalau mereka mau memfoto acara makan-makan itu dan mengunggahnya di internet,” ujar Umed.

Dengan cara itu, rendang Naniko lebih cepat dikenal dan jadi bahan pembicaraan di sosial media. Umed mengatakan, Naniko telah memberi beasiswa rendang kepada belasan musisi, seniman, mahasiswa, dan pegawai KBRI. Lewat mereka, rendang Naniko ikut berkelana ke Arab, Tokyo, Singapura, Malaysia, Polandia, Inggris, hingga Paris. ”Yang belum tembus itu Amerika Serikat. Rendang saya selalu kena razia di bea cukai,” katanya.

Pemberian beasiswa rendang, lanjut Umed, 60 persen berasal dari inisiatif sendiri. Sisanya, berasal dari inisiatif penerima beasiswa. Umed mengaku tidak bersusah payah mengecek apakah orang yang mengajukan beasiswa benar-benar berangkat ke luar negeri atau tidak. Karena itu, teman-temannya pernah menganggapnya pengusaha bodoh.

”Saya, mah, enggak peduli. Niat saya, kan, baik, ya, saya percaya saja. Ada orang ngaku mau ke Arab dan minta beasiswa rendang, saya kasih tanpa pikir panjang ke alamat yang dia berikan. Kalau dia bohong, risikonya di-bully di Twitter,” ujar Umed.

Promosi model begini, kata Umed, memang belum banyak meningkatkan penjualan Naniko Rendang yang baru sebatas puluhan kilogram per bulan. ”Namun, saya yakin cara ini akan berhasil. Ini, kan, jualan, bikin jaringan, dan kalau mau dikeren-kerenin membantu bangsa ini membangun nasionalisme lewat makanan,” tutur Umed suatu petang di rumah produksi Naniko Rendang di kawasan Cibiru, Bandung.

Sore itu, istrinya memasak dua kuali besar rendang. Sebagian untuk dijual, sebagian untuk beasiswa rendang. Harum rendang yang nikmat memenuhi seisi rumah Umed. Pikiran Umed pun berkelana, ”Seandainya beasiswa rendang bisa masuk ke dalam curriculum vitae seseorang,” tutur Umed.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com