Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (6/5/2014), maskapai tersebut menjelaskan pesawat yang dipesan itu akan menggunakan Pratt & Whitney PW1100G-JM.
"Royal Brunei telah berhasil mengoperasikan pesawat jenis A320 sejak tahun 2003. Kami yakin versi terbaru NEO ini akan memberikan efisiensi lebih tinggi dengan pengurangan bahan bakar sebesar 15 persen dan pengurangan dampak terhadap lingkungan yang signifikan," kata Dermot Mannion, Wakil Ketua Royal Brunei.
Dia mengklaim pesawat baru tersebut menawarkan kenyamanan tak tertandingi dalam penerbangan, jangkauan terbang yang lebih jauh serta kemampuan kargo di bawah lantai yang signifikan.
Sementara itu, John Leahy, Chief Operating Officer-Customers Airbus menambahkan, pesanan dari Royal Brunei Airlines akan memperkuat kepemimpinan A320neo di pasar pesawat single aisle (berlorong tunggal). "Kami sangat menantikan penerbangan pesawat NEO yang eko-efisien dengan warna Royal Brunei Airlines," jelasnya.
Hingga akhir Maret 2014, pesanan untuk pesawat NEO telah mencapai lebih dari 2.700 pesawat dari 50 pelanggan di seluruh dunia, mewakili 60 persen dari pesanan dalam kategorinya. Namun, tidak dijelaskan dana yang harus dikeluarkan Royal Brunei untuk membeli armada tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.