Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Kemiripan Modus Akuisisi BTN dan Pegadaian?

Kompas.com - 06/05/2014, 15:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Serikat Pekerja PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Satya Wijayantara menduga ada agenda tertentu terkait rencana akuisisi PT Pegadaian oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) maupun akuisisi BTN oleh PT Bank Mandiri Tbk.

"Saya katakan ada kemiripan. Saya malah mencurigai ada agenda yang tidak pernah jelas dan ada upaya untuk melakukan pencurian secara diam-diam," kata Satya di Jakarta, Selasa (6/5/2014).

Satya mensinyalir terjadi insider trading dalam isu akuisisi tersebut. Ia menyebut saham BTN "digoreng" dari Rp 800 per saham menjadi Rp 1.300. Dengan isu akuisisi Pegadaian oleh BRI, kata dia, otomatis harga saham BRI akan naik.

"Sangat untung dong. Kita 51 persen dalam tempo hanya tiga bulan kan isu ini. Main isu saja sudah 51 persen," sebut Satya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pada kasus rencana akuisisi BTN oleh Bank Mandiri yang disebut-sebut bertujuan untuk mempersiapkan perbankan Indonesia yang kuat dalam menghadapi pasar bebas ASEAN. Akan tetapi, dalam kasus rencana akuisisi Pegadaian oleh BRI, tak terlihat tujuan yang jelas.

"Kalau itu memang direncanakan dengan matang kan harusnya bicara dari kemarin-kemarin dong. Kenapa kok sekarang begitu BTN presiden menolak (penggabungan) BTN dengan Bank Mandiri, sekarang kok tiba-tiba muncul ide Pegadaian dengan BRI," ujar Satya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com