Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vale: Ekspor Ore Dilarang, Harga Nikel Naik

Kompas.com - 07/05/2014, 13:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Vale Indonesia Nico Kanter mengatakan, harga nikel menunjukkan tren positif alias mengalami kenaikan. Bahkan, menurut Nico, dalam beberapa minggu belakangan kenaikan tersebut melonjak tinggi.

"Dalam beberapa minggu naiknya melonjak tinggi. Ini tentu hasil dari kebijakan pemerintah pelarangan ekspor ore (mineral mentah). Tapi ada juga dampak sanksi Rusia, sehingga sentimen pasar melihat ini. Lonjakan harga jadi lebih cepat," kata Nico di Gedung Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/5/2014).

Lebih lanjut, Nico mengaku pihaknya berharap kebijakan pemberlakuan UU Mineral dan Batu Bara (Minerba) yang diberlakukan pemerintah dapat dijalankan dengan konsisten. Sehingga, tren harga nikel terus menunjukkan tren positif.

Perseroan meraup laba gross pada kuartal I 2014 sebesar 36,248 juta dollar AS, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 58,355 juta dollar AS. Adapun produksi nikel perseroan pada kuartal I 2014 mencapai 19.604 metrik ton, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai 18.514 metrik ton.

Pendapatan perseroan pada kuartal I 2014 mencapai 213,1 juta dollar AS, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 258,4 juta dollar AS.

Menurut data perseroan, harga jual nikel perseroan per metrik ton pada kuartal I 2014 sebesar 10.972 dollar AS, lebih murah dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 13.673 dollar AS per metrik ton.

"Harga nikel sekarang 18.500 dollar AS. Dengan naiknya harga nikel kami harapkan kinerja kami di kuartal II 2014 akan semakin membaik. Dibarengi komitmen perusahaan untuk mengoptimalkan biaya," ujar Nico.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com