Direktur Jenderal (Ditjen) Anggaran Askolani mengungkapkan serapan anggaran untuk subsidi BBM pada kuartal I 2014 tersebut digunakan untuk kewajiban pelunasan kekurangan bayar pada tahun 2013 lalu. Dengan demikian, kata dia, pembayaran "utang" subsidi BBM tersebut telah dilakukan.
"Realisasi Rp 20 triliun itu untuk melunasi kurang bayar BBM subsidi tahun lalu. Pagunya masuk di tahun ini, sehingga ada lag 2 sampai 3 bulan. Pembayaran sudah dilakukan untuk Februari dan Maret," kata Askolani di kantornya, Rabu (14/5/2014) malam.
Adapun realisasi subsidi listrik pada kuartal I 2014 sebesar Rp 16,6 triliun merupakan "utang" kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan lag selama dua bulan.
Askolani menyebutka, realisasi tersebut juga termasuk pembayaran untuk penggunaan BBM yang digunakan untuk mengoperasikan pembangkit listrik. "Listrik sudah dibayar untuk Februari, karena lagnya cuma satu bulan. Itu sudah dibayarkan," ujar Askolani.
Sebagai informasi, pagu anggaran untuk subsidi energi pada tahun 2014 mencapai Rp 282,1 triliun. Rinciannya, pagu anggaran subsidi BBM yang dibayarkan kepada PT Pertamina Tbk sebesar Rp 210,7 triliun dan subsidi listrik yang dibayarkan kepada PLN sebesar Rp 71,4 triliun.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.