“Untuk serapan saya kira pabrik yang ada masih bisa menyerap dari produksi petani tembakau,” kata Suswono ditemui di sela-sela sertijab Hatta Rajasa dan Chairul Tanjung, di Jakarta, Senin (19/5/2014).
Sebagai informasi, sepanjang 2013 lalu produksi tembakau nasional mencapai 120.000 ton, atau turun 80.000 ton dibanding 2012. Sementara campuran rokok, yakni komoditas cengkeh nasional mencapai 70.000 ton. Padahal, jumlah cengkeh yang dibutuhkan pabrik rokok adalah sebesar 110.000 ton.
Suswono mengatakan, petani tembakau lebih mengkhawatirkan kondisi cuaca. Apalagi diprediksikan pada akhir tahun ini Indonesia akan terdampak musim kering berkepanjangan, el-nino. “Justru petani tembakau sendiri sih justru tantangan adalah ancaman di iklim,” tukasnya.
PT HM Sampoerna sebelumnya telah memutuskan untuk menutup dua dari tujuh pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 4.900 karyawannya. Mulai tanggal 31 Mei 2014, PT HM Sampoerna menutup pabrik SKT di Lumajang dan Jember, Jawa Timur.
Sekretaris Perusahaan PT HM Sampoerna Maharani Subandhi di Surabaya, Jumat (16/5/2014), mengatakan, keputusan restrukturisasi dilakukan karena terus menurunnya pangsa pasar SKT skala nasional yang menghantam telak pabrik-pabrik rokok dalam negeri, termasuk pabrik sekelas PT HM Sampoerna.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.