Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sidang Paripurna, Rieke Interupsi soal PHK Buruh Sampoerna

Kompas.com - 20/05/2014, 13:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Rieke Diah Pitaloka, melayangkan interupsi seusai sambutan Menteri Keuangan, pada sidang paripurna di DPR, Selasa (20/5/2014).

"Saya mau interupsi. Pertama, apa yang disampaikan Menkeu terkait membuka lapangan kerja, soal buruh dalam negeri, baru saja ada 4.900 buruh di-PHK di industri keretek. Kami minta pemerintah bukan hanya untuk melindungi hak buruh, namun juga industri nasional," ungkap Rieke.

Sebagaimana diketahui, PT HM Sampoerna sebelumnya telah memutuskan untuk menutup dua dari tujuh pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap 4.900 karyawannya.

Mulai tanggal 31 Mei 2014, PT HM Sampoerna menutup pabrik SKT di Lumajang dan Jember, Jawa Timur. Sekretaris Perusahaan PT HM Sampoerna Maharani Subandhi di Surabaya, Jumat (16/5/2014), mengatakan, keputusan restrukturisasi dilakukan karena terus menurunnya pangsa pasar SKT skala nasional yang menghantam telak pabrik-pabrik rokok dalam negeri, termasuk pabrik sekelas PT HM Sampoerna.

Selain menyoroti soal perumahan buruh pabrik HM Sampoerna, anggota DPR Komisi IX tersebut juga mengeluhkan soal buruh luar negeri. Rieke mengatakan, saat ini sedang ada kunjungan tim pengawas (timwas) ke Arab Saudi.

"Dikhawatirkan, ada oknum di pemerintahan, ini (kunjungan) digunakan untuk mengakhiri moratorium tenaga kerja ke sana," tutur Rieke. Dia pun meminta pemerintah mencermati kemungkinan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com