Menurut Direktur Ritel dan Micro Banking Bank Mandiri Herry Gunardi, saat ini tingkat konsumsi masyarakat Indonesia sangat besar dalam lima tahun terakhir. Ia menyebut konsumsi penduduk Singapura mencapai 84 miliar dollar AS, Malaysia 147 miliar dollar AS, dan Indonesia mencapai 481 miliar dollar AS.
"Sebanyak 80 persen transaksi masih menggunakan uang tunai. Bank Mandiri melihat ini ada peluang untuk menciptakan bisnis untuk membantu cashless society. Sebab pengelolaan uang tunai biayanya tidak sedikit dan banyak kendala," kata Herry dalam Grand Launching Mandiri e-Cash di Jakarta, Selasa (20/5/2014).
Solusi dalam memperkecil kendala penggunaan uang tunai, lanjut Herry, adalah dengan uang elektronik. Dengan menggunakan uang elektronik, maka diharapkan ada penurunan transaksi uang tunai secara signifikan dan migrasi ke elektronik.
"Beberapa faktor mendukung kami meluncurkan layanan ini. Perkembangan industri e-commerce saar ini sekitar 30-an persen. Volumenya Rp 90 triliun pada tahun 2013," ujar Herry.
Dengan layanan e-Cash ini, masyarakat dapat melakukan transaksi di banyak merchant, seperti jasa antar makanan, restoran, toko buku, game online, belanja online, pemesanan tiket bioskop, dan sebagainya.
Dengan layanan ini, masyarakat tak perlu merogoh uang tunai untuk melakukan pembayaran dengan berbagai merchant.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.