Saat ini, pembangunan lokasi transit sedang dipercepat agar bisa selesai pada bulan Juli atau Agustus. "Dengan demikian, September sudah bisa datangkan sapi impor," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (22/5/2014).
Ismed mengatakan, 3.000 sapi yang akan didatangkan dari Australia berjenis limusin dan simental. Dia mengatakan, 10 persen dari total sapi yang didatangkan berupa sapi indukan. Hal itu dimaksudkan untuk menambah populasi sapi nasional, yang menurun tajam dalam lima tahun terakhir.
Ismed mengatakan, masing-masing lokasi transit mampu menampung 1.000 ekor. "Sekarang karena belum bisa impor, kita masih mendatangkan sapi lokal dari Sumbawa, Bali, dan dari Lombok. Setiap minggu ada 10 ton," katanya.
Sebelumnya, Ismed mengatakan bahwa perizinan impor sapi dari Australia masih terganjal administrasi Kementerian Pertanian, di samping lokasi transit yang belum pasti.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.