Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didera Sentimen Pilpres, Rupiah Terpuruk

Kompas.com - 23/05/2014, 19:11 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Rupiah terpuruk di akhir pekan, Jumat (23/5/2014). Di pasar spot, mata uang Indonesia ini ditutup melorot 0,73 persen ke level Rp 11.615 per dollar AS dibanding penutupan kemarin pada 11.530,5.

Dalam sepekan terkhir, di pasar spot, pasangan USD/IDR naik 1,76 persen. Sementara, kurs tengah dollar AS di Bank Indonesia naik 1,27 persen selama sepekan.

Sementara dalam sebulan terakhir, mengutip data Bloomberg,  rupiah melemah 0,45 persen terhadap dollar AS dalam sebulan terakhir. Setelah mata uang baht, rupiah menduduki nomor urut kedua sebagai mata uang terlemah di Asia.

Baht sendiri melemah sebesar 0,69 persen terhadap dollar AS dalam sebulan terakhir. Sementara mata uang regional lainnya seperti ringgit, won, dollar Singapura dan yen relatif menguat terhadap the greenback.

Lana Soelistianingsih, Head of Research PT Samuel Aset Manajemen mengatakan, pelemahan rupiah berbanding terbalik dengan data ekonomi.

Di saat derasnya arus capital inflow, mata uang Garuda justru terdepresiasi. Untuk diketahui, secara year to date, inflow yang membanjiri pasar saham telah mencapai 3,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 41 triliun.

Sementara per 19 Mei 2014, inflow dalam bentuk obligasi telah masuk sebanyak Rp 67 triliun. “Namun nyatanya rupiah justru mengalami tekanan. Pemicu tekanan rupiah berasal dari faktor politik, dimana pemilu presiden mendatang diperkirakan cukup ketat,” ungkap Lana, Jumat (23/5/2014).

Lana bilang, peta dukungan terhadap calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Prabowo dan Hatta Rajasa cukup kuat. Kondisi ini cukup membingungkan bagi pelaku pasar yang semula optimistis terhadap Capres dan Cawapres Jokowi-Jusuf Kalla.

Di luar unsur politik, laju rupiah terhambat karena mulai naiknya impor mengantisipasi bulan Ramadhan dan Hari Raya Lebaran. Faktor lainnya yaitu repatriasi aset yang turut menyumbang tekanan bagi rupiah. (Dina Farisah, Yuliani Maimuntarsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com